ijennews.com, Banyuwangi Kota,- Mahasiswa dari Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG Banyuwangi) menggelar aksi untuk menyoroti efisiensi anggaran pendidikan 2025 oleh pemerintahan Prabowo – Gibran.
Massa aksi menilai bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada anggaran pendidikan 2025 tidak pro terhadap rakyat.”Anggaran pendidikan yang dipotong merupakan tonggak awal bobroknya negeri di masa depan” ujar salah satu orator dari mahasiswa beralmamater merah itu.
Pekikan Sumpah Mahasiswa, menggema ditengah aksi, “Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah, Bertanah Air satu, tanah air tanpa penindasan, Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan, berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan” tegasnya kembali
Ketua BEM UNTAG Banyuwangi, Daniel Oktaviano mengatakan, aksi hari merupakan bentuk kritik terhadap pemerintahan Prabowo – Gibran yang tidak memperioritaskan Pendidikan. Yang mana pendidikan dinilai merupakan modal terpenting untuk menyonsong Indonesia Emas, “pendidikan merupakan tonggak awal bagi bangsa untuk meraih Indonesia Emas 2045”, ujarnya menegaskan.
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) UNTAG Banyuwangi menuntut peningkatan mutu kalitas pendidikan di Indonesia untuk diprioritaskan, menolak pemberian IUP tambang kepada kampus – kampus, membatalkan instrukso presiden untuk efisiensi anggaran dibidang pendidikan dll.
Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, menemui massa aksi dan mengatakan bahwa, adanya efisiensi perlu ada, namun juga harus memperhatikan hal – hal penting, seperti pendidikan, sehingga pihaknya juga akan ikut terus menyuarakan.
“Kami akan meneruskan hal seperti ini, kami akanmeneruskan kepada presiden, apa yang bisa diatasi kami atasi, seperti gaji honorer guru dan dosen”, ujar anggota dewan dari Partai Demokrat tersebut ketika ditanyai langkah DPRD Banyuwangi kedepannya.
