Banyuwangi, ijennews.com- Pemerintahan Presiden Prabowo – Gibran menuai banyak kritik setelah mengeluarkan Inpres (Instruksi Presiden) Inpres Nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Pada Inpres yang ditujukan kepada para mentri kabinet merah putih, pimpinan lembaga negara dan seluruh kepala daerah pada tingkat provinsi dan kabupaten / kota tersebut, tercantum perintah untuk melaksanakan pengurangan pagu anggaran sampai dengan Rp 306,6 triliun yang terdiri dari efisiensi belanja kementrian lembaga sebesar Rp 256,1 trilun dan efisisiensi transfer daerah sebesar Rp 55,5 triliun.
Oleh sebab itu mahasiswa yang tergabung pada aliansi Banyuwangi menggugat berencana turun kejalan untuk menyikapi rencana efisiensi besar – besaran yang juga akan berdampak pada kualitas pendidikan dan pelayanan publik seantero Indonesia. Selain itu Aliansi Banyuwangi menggugat mengajak seluruh elemen masyarakat yang masih peduli terhadap Indonesia untuk turun kejalan pada esok hari, Jum’at 21 Februari 2025, pukul 10.00 WIB di depan kantor DPRD Kabupaten Banyuwangi.
Koordinator lapangan Aliansi Banyuwangi Menggugat, Efen mengatakan bahwa, terdapat duabelas tuntutan yang akan disuarakan pada esok hari, diantaranya menuntutu pemerintah untuk mencipatakan pendidikan gratis dan ilmiah, cabut program strategis nasional bermasalah, cabut inpres nomor 01, Tahun 2025,, mendesak Prabowo untuk mengeluarkan perpu untuk mencabut nomor 01, Tahun 2025, tolak multifungsi ABRI dsb.
“Kami telah melaksanakan konsolidasi tadi malam, dan bersepakat untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut turut hadir turun aksi dengan salah satu tuntutan yaitu bahwa efisiensi anggaran tidak selalu berdampak positif, terutama jika pemotongan anggaran akan berdampak kepada turunnya kualitas pendidikan” Ujar mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, Banyuwangi tersebut ketika dihubungi awak media ijennews.com via pesan singkat whatsap.
Bagi seluruh elemen masyarakat yang ingin turut turun kejalan, titik kumpul aksi berlokasi di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jl. Adi Sucipto, Taman Baru, Banyuwangi.