Aliansi Banyuwangi Menggugat Menuntut Kaji Ulang Kebijakan Tidak Pro Terhadap Rakyat

Banyuwangi, ijennews.com-Gelombang protes terhadap Instruksi Presiden, untuk mengefisiensi anggaran masih terus bergulir. Kali ini giliran ratusan orang yang tergabung pasa Aliansi Banyuwangi Menggugat, menyambangi Kantor DPRD Kab. Banyuwangi untuk menyuarakan keresahannya, Jum’at (21/02) siang.

Aliansi yang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam cipayung plus (IMM, GMNI, PMII dan HMI/Red), Pelajar Islam Indonesia/PII dan Elemen masyarakat lainya berjalan dari kampus Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, menuju Kantor DPRD Kab. Banyuwangi sambil menyanyikan Mars Buruh Tani.

Sesampainya di lokasi aksi, orator mulai membakar semangat massa aksi yang hadir. Dengan berlatar belakang Ban yang terbakar, salah satu mahasiswa berorasi dan menyampaikan tuntutannya untuk didengar para anggota dewan yang ada didalam gedung. Berikut tuntutan Aliansi Banyuwangi menggugat :

a. Ciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
b. Cabut proyek strategis nasional bermasalah, wujudkan reforma agraria sejati.
c. Tolak revisi Undang-Undang Minerba.
d. Hapuskan multifungsi ABRI.
e. Sahkan Rancangan Undang – Undang Masyarakat Adat.
f. Cabut instruksi presiden Inpres Nomor 1 tahun 2025.
g. Evaluasi penuh program makan bergizi gratis.
h. Desak Prabowo Subianto untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perampasan aset.
i. Tolak revisi Undand-undang TNI, polri, dan Kejaksaan.
j. Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih. Borosnya para pejabat yang tidak bertanggung jawab.
k. Tolak revisi peraturan DPR tentang tata tertib.
l. Reformasi Kepolisian Republik Indonesia.

Selang beberapa lama, dan atas desakan massa aksi, Anggota Komisi IV, DPRD Banyuwangi, Zaki Al Mubarok menemui massa aksi, pihaknya berjanji akan menyampaikan tuntutan dan keresahan dari berbagai elemen mahasiswa yang turun aksi hari ini, dan memohon maaf bahwa para anggota DPRD Kab. Banyuwangi sedang berada di luar kota, sehingga tidak dapat menemui massa Aksi.

“hari ini sebagian besar para anggota dewan masih belum kembali setelah melaksanakan perjalanan dinas keluar kota, sehingga hanya saya sendiri yang bisa menemui” ujarnya saat memberikan alasan dihadapan ratusan massa aksi yang mulai geram.

Menolak hal tersebut korlap aksi, Efen berjanji akan menggelar aksi yang sama namun dengan mendatangakan massa aksi yang lebih besar dari sebelunnya. (Tara)