
Banyuwangi, –ijennews.com Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Monas yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto menuai kecaman dari kalangan mahasiswa di Kabupaten Banyuwangi. Mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekutif mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, (BEM UNTAG) melaksanakan aksi solidaritas untuk memperingati hari buruh internasional (Mayday). (Kamis, 01/05)
Koordinator Aksi, Deny Oktaviano, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dianggap abai terhadap kehidupan buruh.
“Kami sangat menyayangkan atas apa yang telah dilakukan pemerintah Prabowo Subianto dalam memperingati May Day di Monas,” kata Deny.
Deny menambahkan bahwa pemerintah lebih sibuk dengan janji-janji kosong daripada mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kehidupan buruh.
“Maraknya PHK besar-besaran yang terjadi di Indonesia serta permasalahan-permasalahan yang krusial seperti upah yang layak, jaminan kerja, dan jaminan sosial yang memadai belum juga ditangani dengan serius oleh pemerintah,” ungkapnya.
Dalam aksi tersebut, Massa aksi menyuarakan 6 tuntutan utama, yaitu:
- Hapus sistem kerja outsourcing dan kontrak jangka pendek yang merugikan pekerja
- Naikkan upah minimum sesuai standar kebutuhan hidup layak (KHL)
- Berikan jaminan sosial universal dan menyeluruh untuk seluruh pekerja tanpa diskriminasi
- Tindak tegas perusahaan yang menahan ijazah pekerja
- Perlindungan penuh terhadap buruh perempuan dan buruh migran
- Libatkan buruh dalam perumusan kebijakan ketenagakerjaan di semua level
Koordinator Lapangan, Rofi’ Uddin R., mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk menyerukan aksi hari buruh dan menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan nyata.
“Kami mengajak seluruh elemen buruh untuk menyerukan aksi hari buruh dengan menyerukan aksi melalui platform yang kami sediakan untuk ditindaklanjuti terhadap pemerintah,” kata Rofi.
Aksi buruh ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada buruh. Buruh menuntut pemerintah untuk memenuhi janji-janjinya dan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kehidupan mereka.