Banyuwangi, ijennews.com – Pemandangan tak biasa terlihat pada salah satu desa, di kecamatan Kabat, Banyuwangi. Sebuah bendera bergambar tengkorak bertopi jerami—ikon kelompok bajak laut Straw Hat dari serial populer One Piece—terpasang di halaman rumah salah satu warganya. Menurut pantauan, bendera berwarna hitam tersebut mulai berkibar sejak awal Agustus 2025.
Pemilik bendera, yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, mengaku sengaja memasangnya hanya iseng dan ikut trend viral “Kami memikiki bendera ini telah lama, sebelum trend viral kami memasangnya hanya untuk senang – senang saja.” jelasnya.
Namun, Fenomena pengibaran bendera One Piece belakangan ini menjadi sorotan nasional. Di sejumlah daerah, simbol tersebut digunakan tidak hanya sebagai penanda komunitas penggemar, tetapi juga sebagai bentuk kritik sosial terhadap pemerintah. Media internasional seperti Reuters dan Channel News Asia mencatat, bendera Luffy sering dipakai dalam aksi damai oleh seniman, mahasiswa, dan aktivis, melambangkan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Pemerintah pun memberi perhatian serius. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan mengimbau masyarakat agar tidak menggantikan atau menodai martabat Bendera Merah Putih, sementara sebagian tokoh politik melihatnya sebagai ekspresi kreativitas yang tidak perlu dilarang selama tidak melanggar hukum.
Selain berkibar di rumah – rumah, bendera Jolly Roger milik kelompok bajak laut topi jerami itu terpantau terpasang di kendaraan – kendaraan milik warga Banyuwangi, seperti di truk, mobil pribadi bahkan mobil angkut dagangan ke pasar.
Meski bendera itu hanya simbol fiksi dari serial anime jepang popules, fakta bahwa bendera ini kini berkibar di desa-desa dan kota-kota di seluruh Indonesia menunjukkan bagaimana budaya populer bisa menjelma menjadi simbol gerakan sosial. Di tangan sebagian orang, Jolly Roger bertopi jerami menjadi medium ekspresi kebebasan, kritik, bahkan harapan untuk perubahan. (DW)