9 September 2025
IMG-20250907-WA0002.jpg

Banyuwangi, ijennews.com,– Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat komitmen dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis, MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Per September 2025, program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Ujung Timur Pulau Jawa itu telah menjangkau sebanyak 52.443 penerima manfaat yang tersebar di 20 kecamatan.

Program ini menyasar berbagai siswa pendidikan anak usia dini, taman kanak – kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

“Program ini adalah komitmen kami untuk memastikan generasi Banyuwangi tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting. Capaian 52 ribu penerima manfaat adalah langkah besar yang akan terus ditingkatkan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (6/9/2025).

Sebaran Penerima Manfaat

Data Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencatat, penerima manfaat tersebar merata di 20 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Beberapa di antaranya yakni Kecamatan Banyuwangi, Genteng, Rogojampi, dan Muncar, Bahkan di Siliragung juga ikut terjangkau, meskipun akses geografisnya relatif menantang.

Secara keseluruhan, lebih dari 52 ribu warga telah menerima manfaat langsung dari program yang dijalankan sejak Februari 2025 ini.

Sebaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Untuk mendukung keberhasilan program, pemerintah daerah juga membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh wilayah. Saat ini terdapat sedikitnya 24 SPPG yang beroperasi di Banyuwangi. SPPG ini melibatkan sekolah, puskesmas, hingga mitra mandiri sebagai titik distribusi.


Setiap SPPG bertugas menyiapkan menu sesuai standar gizi, mendistribusikan makanan, serta melakukan pemantauan terhadap penerima manfaat. Sebaran SPPG paling banyak berada di kecamatan padat penduduk seperti Banyuwangi, Rogojampi, Genteng, dan Muncar, sementara di wilayah pegunungan jumlahnya lebih sedikit namun tetap terjangkau.

Dampak dan Respons Warga

Selain memperbaiki gizi, program ini juga berdampak pada meningkatnya partisipasi siswa di sekolah. Para orang tua menyambut positif langkah pemerintah tersebut.

“Anak saya sekarang rutin dapat makanan tambahan di sekolah. Saya senang karena gizinya lebih terjaga,” ungkap Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Rogojampi.

Meski demikian, pemerintah daerah mengakui masih ada sejumlah tantangan, terutama dalam distribusi ke daerah pegunungan seperti Licin dan Songgon, serta menjaga kualitas makanan agar sesuai standar gizi.

Target ke Depan

Pemkab Banyuwangi menargetkan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis meningkat hingga 60 ribu orang pada akhir tahun. Upaya ini diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mencetak generasi Banyuwangi yang sehat, cerdas, dan memiliki daya saing. (DW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *